JawaPos.com – Anggota Komisi IX DPR RI, Rahmad Handoyo meminta kepada semua komponen bangsa untuk membangkitkan kesadaran masyarakat agar tidak melakukan mudik pada libur Natal dan Tahun Baru 2022.
“Keputusan larangan mudik itu sudah baik. Keputusan itu merupakan bentuk perlindungan negara terhadap masyarakat. Tapi saya harus sampaikan, aturan tersebut tidak akan cukup jika tidak disertai dengan kesadaran dan kepatuhan masyarakat untuk tidak mudik,” ujar Rahmad kepada wartawan, Senin (29/11).
Legislator Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini mengingatkan kembali kejadian tragis pada saat dan seusai Lebaran 2021 lalu. Kala itu, kata Rahmad, pemerintah sudah menerapkan aturan larangan mudik. Namun kenyataanya banyak masyarakat yang masih nekat mudik.
“Nah, masyarakat perlu kita ingatkan agar berkaca pada situasi usai Lebaran pada bulan Juli 2021 lalu, di mana ribuan orang yang meninggal setiap hari, rumah sakit pun nyaris lumpuh. Tentu kita tidak mau kejadian memilukan usai Lebaran lalu terulang ditahun baru nanti. Karena itu kesadaran untuk tidak mudik dihari libur Natal dan Tahun Baru ini harus terus disosialisasikan dan digelorakan,” katanya.
Lebih jauh, Rahmad mengatakan, untuk menghadapi ancaman virus korona, termasuk menghalau kemungkinan masuknya gelombang ketiga, tidakakan berjalan efektif jika hanya dilakukan oleh pemerintah. Pemerintah dengan seperangkat aturan, termasuk kerjasama TNI, Polri tidak akan sanggup mengawasi kalau memang kesadaran masyarakat untuk tidak mudik belum tumbuh.
“Artinya, kita bisa mengendalikan Covid-19 dan mengubah pandemi jadi endemi jika semua elemen bangsa, termask masyarakat bergerak bersama. Lagi pula, kita semua kan ingin selamat?, ya kita semua, pemerintah, masyarakat harus berjuang bersama. Lagi pula, kalau bukan kita yang memperjuangkan keselamatan kita, ya siapa lagi,” katanya.
Menurut Rahmad, untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat, tak bisa ditawar lagi, semua komponen bangsa harus bergerak bersama menggelorakan semangat untuk tidak mudik demi keselamatan bersama. Tokoh-tokoh adat, agama, politikus, para cendikiawan, pemuka masyarakat untuk saling mengingatkan masyarakat adanya ancaman virus korona.
“Sekali lagi, semua aturan yang dibuat tidak akan cukup kalau keinginan niat untuk mudik tinggi. Jadi saya kira yang paling penting. Artinya Indonesia bisa terhindar dari gelombang ketiga Covid-19 jika kesadaran masyarakat untuk tidak mudik sudah ada,” ungkapnya.
Rahmad juga berpesan kepada masyarakat untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan 3M yakni dengan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun di air yang mengalir.
Adapun, pemerintah telah mengeluarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 62 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Corona Virus Disease 2019 pada Saat Natal Tahun 2021 dan Tahun Baru Tahun 2022. Dalam Inmendagri terbaru itu, pemerintah melarang masyarakat untuk mudik dan cuti saat libur Natal dan Tahun Baru.