JawaPos.com – MotoGP mengumumkan sebuah langkah maju dalam misinya mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

FIM dan Dorna memastikan akan menaikkan kandungan bahan bakar non-fosil atau bensin sistetis hingga 40 persen pada 2024.

Kemudian ditargetkan akan 100 persen menggunakan bahan bakar non-fosil 100 persen pada 2027.

‘’Setelah berbulan-bulan dan bahkan bertahun-tahun negosiasi dengan perusahaan bahan bakar serta manufaktur, kami akhirnya mencapai kesepakatan,’’ terang Presiden FIM Jorge Viegas dalam pernyataan resmi.

‘’(Kebijakan) ini akan mengantar MotoGP menjadi pionir dalam revolusi nyata pemanfaatan energy terbarukan,’’.

‘’Kami ingin benar-benar membuktikan kepada seluruh pabrikan motor bahwa bukan hal yang mustahil bersenang-senang dengan menggunakan bahan bakar terbarukan,’’

Dengan gerakan ini berarti MotoGP akan menjadi ajang balapan mayor pertama yang menggunakan bahan bakar yang lahir dari laboratorium. Bahan bakar sintetis ini digadang menjadi pengganti bensin fosil di masa depan.

Formula 1 juga sedang dalam proses yang sama seperti MotoGP. Namun dengan rasio perpaduan lebih rendah.

Saat ini, mereka menggunakan kandungan ethanol 5,75 persen dan menjadi 10 persen tahun depan.

Targetnya akan menjadi 100 persen bahan bakar sintetis pada saat diberlakukannya mesin generasi baru pada 2026.

Bahan bakar sintetis dibuat memanfaatkan energy terbarukan seperti angin untuk menciptakan hidrogen dari air. Kemudian dikombinasikan dengan karbon dioksida untuk memproduksi methanol.

Lalu, cairan seperti alkohol tersebut akan dicampur dengan komponen lain untuk menciptakan bahan bakar pengganti yang mampu memproduksi power yang sama dengan minyak bumi. Tapi dengan emisi lebih rendah hingga 80 persen.

Sejauh ini, pabrikan yang mengembangkan bahan bakar sintetis ini adalah Porsche. Mereka baru saja mengumumkan pembangunan pabrik bahan bakar sintetis di Punta Arenas, Chile.

MotoGP sendiri tidak perlu menunggu sampai 2027 sebelum berpindah ke bahan bakar sintetis. Karena dua pabrikan yang menjadi peserta telah menggunakannya setelah menjalin kerjasama dengan ETS.

ETS adalah perusahaan pendatang baru yang mengembangkan bahan bakar sintetis.

Suzuki kali pertama menggunakan produknya pada 2019. Setelah itu KTM menyusulnya. Langkah itu, disebut-sebut sejumlah mekanik KTM sebagai salah satu faktor dimana performa mereka membaik pada pertengahan musim 2021.