JawaPos.com – Varian Covid-19 Omicron menurunkan efikasi vaksin dan antibodi pada mereka yang sudah divaksinasi. Hal itu terbukti pada kasus-kasus yang terinfeksi Omicron ternyata sudah divaksinasi 2 dosis atau dosis lengkap.

Dalam keterangan resmi Kementerian Kesehatan disebutkan mutasi Omicron juga mengurangi efektivitas antibodi monoklonal termasuk Ronapreve (kombinasi Casirivimab dan Imdevimab). Data awal menunjukkan Sotrovimab masih bisa menghambat Omicron dibandingkan antibodi monoklonal lainnya.

Data Kemenkes menyebutkan saat ini sudah ada 68 kasus Covid-19 Omicron di tanah air. Sebanyak 74 persen kasus Omicron sudah divaksin lengkap, 80 persen tanpa gejala atau bergejala ringan, dan 96 persen kasus adalah WNI.

Di Inggris, tingkat keparahan varian Omicron menyebabkan 29 kematian. Estimasi risiko masuk perawatan gawat darurat Omicron 15-25 persen lebih rendah dibandingkan Delta. Estimasi risiko hospitalisasi (rawat inap 1 hari atau lebih) akibat Omicron 40-45 persen lebih rendah.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi mengatakan pihaknya mengingatkan kembali untuk menunda perjalanan ke luar negeri bagi para WNI karena resiko penularan yang besar.

Apabila sedang berada di luar negeri tetap jalankan protokol kesehatan. Dia juga mengingatkan bahwa kasus Omicron telah terjadi transmisi lokal di Indonesia. Masyarakat diminta waspada dan tetap disiplin protokol kesehatan. ’’Perlu menjadi perhatian bahwa kita juga sudah mengidentifikasi kasus transmisi lokal, artinya risiko penularan di masyarakat juga sudah ada,” tuturnya. (*)