JawaPos.com – Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan terus mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan ke luar negeri yang tidak esensial. Bahkan, pemerintah juga mempertimbangkan perpanjangan karantina jika varian Omicron meluas.
“Pemerintah sangat mempertimbangkan untuk meningkatkan masa karantina menjadi 14 hari jika penyebaran varian Omicron semakin meluas,” kata Luhut dalam konferensi pers secara virtual, Senin (20/12).
Luhut menyebut, untuk mengantisipasi melonjaknya pelaku perjalanan luar negeri yang tiba di Indonesia, Pemerintah juga akan kembali menyiapkan tempat-tempat atau wisma karantina baru untuk menjaga agar kondisi kepulangan mereka tetap kondusif dan sesuai protokol yang ada.
“Pemerintah juga akan mengkaji kesiapan Bandara Juanda Surabaya sebagai pintu masuk baru bagi pelaku perjalanan luar negeri yang akan pulang ke tanah air,” tuturnya.
Terkait dengan perkembangan kasus Omicron yang terjadi di Indonesia, Luhut menyebut, kasus Covid- 19 masih berada pada tingkat yang rendah pasca ditemukan kasus pertama Omicron di Indonesia. “Hari ini Indonesia telah melawati 157 hari sejak puncak kasus varian delta yang lalu. Angka Rt juga masih menunjukkan terkendalinya pandemi Covid-19,” imbuhnya.
Selain itu kasus aktif dan perawatan di rumah sakit Jawa Bali juga masih menunjukkan tren penurunan serta cakupan vaksinasi umum dan lansia di Jawa Bali juga terus meningkat. Namun, pemerintah juga terus mendorong beberapa daerah di Jawa Bali yang tingkat vaksinasi dosis 1-nya masih di bawah 50 persen.
“Meski kasus terkendali pada tingkat rendah, Pemerintah akan terus memantau secara ketat perkembangan kasus, terutama mengantisipasi lonjakan karena varian Omicron. Pemerintah tetap akan menggunakan PPKM level sebagai basis pengetatan kegiatan masyarakat,” pungkasnya.