JawaPos.com – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta kepala daerah, khususnya di Provinsi Aceh, dapat menangkal hoaks soal vaksin Covid-19. Upaya ini perlu dilakukan agar masyarakat bersedia mengikuti program vaksinasi.
Hal ini disampaikan Tito saat Rapat Koordinasi (Rakor) Strategi Percepatan Vaksinasi Covid-19 bersama jajaran Pemerintah Provinsi Aceh, di Gedung Serba Guna Sekretariat Daerah Aceh, Selasa (14/12).
“Bapak minta tolong bantu untuk menetralisir hoaks-hoaks mengenai penolakan vaksin,” kata Tito dalam keterangannya.
Mantan Kapolri ini menjelaskan, banyaknya hoaks yang merebak di tengah masyarakat membuat mereka enggan mengikuti vaksinasi. Menurutnya, hal ini merupakan tantangan yang perlu ditangani oleh pemerintah daerah di Provinsi Aceh.
Dia meyakini, seorang kepala daerah memiliki berbagai strategi untuk menangkal hoaks. Sebab, mereka terlatih saat mengikuti ajang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang kerap diwarnai dengan berbagai hoaks.
“Bapak-bapak berpengalaman betul (menangani hoaks),” ujar Tito.
Di sisi lain, Tito menuturkan persoalan hoaks dapat ditangani, salah satunya dengan melibatkan para tokoh yang berpengaruh bagi masyarakat sekitar. Upaya ini, misalnya dengan melibatkan para tokoh agama, apabila hoaks yang merebak berkaitan dengan paham keagamaan.
Langkah lainnya, lanjut Tito, yakni dengan melibatkan jajaran Kementerian Agama yang ada di Provinsi Aceh. Peran Kementerian Agama ini, dapat berupa memberikan pemahaman kepada lembaga pendidikan yang berada di bawah naungannya, seperti pondok pesantren dan sebagainya.
“Dengan begitu, masyarakat yang bersedia mengikuti vaksinasi akan semakin banyak,” harap Tito.
Tito menegaskan, pemerintah daerah perlu melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan laju vaksinasi. Pasalnya, Presiden Joko Widodo telah menargetkan, capaian vaksinasi dosis pertama hingga akhir Desember 2021 sebesar 70 persen dari total populasi.