JawaPos.com – Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 tidak ingin kecolongan lagi terkait adanya masyarakat yang kabur dari lokasi karantina sepulangnya dari luar negeri.

Kepala Sub Bidang Tracing Satgas Penanganan Covid-19 Koesmedi Priharto mengatakan pihaknya mewacanakan akan memberikan gelang yang di dalamnya ada chip untuk memantau orang yang ada di tempat karanita.

“Ini sedang kita coba cari ya, apakah mungkin seorang yang dikarantina diberikan gelang. Kemudian, kita bisa memonitor dengan chip yang ditaruh di sana. Orang ada di mana, posisinya seperti apa, kan kita bisa lihat dari kondisi itu,” ujar Koesmadi dalam diskusi virtual, Sabtu (15/1).

Koesmadi menuturkan, aplikasi Peduli Lindungi tidak bisa selalu menditeksi keberadaan orang yang sedang menjalani karantina. Namun jika menggunakan gelang yang ada chipnya orang tersebut bakal terpantau terus.

“Kalau Peduli Lindungi kan ditaruh di handphone, kan di kalau di handphone bisa ditinggal sama dia. Kemudian, dia pergi ke mana-mana kita tidak bisa monitor dia. Berbeda dengan chip,” katanya.

Diketahui, selebgram Rachel Vennya pernah kabur dari tempat karantina di Wisma Atlet Pademangan, Jakarta. Padahal kala itu dia baru saja pulang dari Amerika Serikat.

Kasus kaburnya Rachel ini awalnya diketahui publik dari kabar yang beredar di dunia maya sejak 11 Oktober 2021. Kabar itu pertama kali diungkap salah satu warganet yang mengeklaim bertugas di pusat karantina Wisma Atlet, Pademangan, Jakarta Utara.

Rachel yang baru pulang dari Amerika Serikat itu seharusnya menjalani karantina selama delapan hari sesuai SE Nomor 18 Tahun 2021 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Internasional pada Masa Pandemi Covid-19. (*)