JawaPos.com – Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Komjen Pol (Purn) Syafruddin menggelar silaturahim dengan para kiai pengasuh pondok pesantren modern dan tradisional. Silaturahim sendiri digelar di Kantor Pusat DMI, Jalan Matraman Raya, Jakarta Timur, Sabtu (5/2).
Dalam kesempatan itu, Syafruddin mengajak, para kiai pengasuh pondok pesantren modern dan tradisional yang hadir untuk mempersiapkan para santri menjadi cendikiawan muslim guna menyongsong bonus demografi di tahun 2030.
“Para santri akan menduduki sentral-sentral seluruh aspek kehidupan bukan hanya di dakwah, bukan hanya tentang agama, tapi di bidang ekonomi, sosial dan masyarakat,” jelas Syafruddin dalam sambutanya, Sabtu (5/2).
Syafruddin menjelaskan, jika cendikiawan muslim tidak hanya berbicara soal dakwah. Hal ini, kata Syafruddin lantaran, 70 persen pemimpin di tahun 2030 merupakan anak muda. “Cendikiawan itu bukan hanya dakwah, bukan hanya kiai tapi kiai ahli ekonomi. Kiai ahli pertanian itu Rektor IPB (Arif Satria) beliau menajdi ketua ICMI sekarang,” jelas Syafruddin.
Sementaran itu, Sekretaris Jenderal Forum Komunikasi Pesantren Muadalah (FKPM) Gus Lukman menilai, apa yang disampaikan oleh Syafruddin sangat penting. “Ini (cendkiawan muslim) menjadi penting ke depan santri ahli ekonomi dan sosial,” papar dia.
Ia menegaskan, apa yang disampaikan Syafruddin untuk menjadikan para santri cendikiawan muslim bukan hal yang mustahil. “Jadi karena itu tidak mustahil,” ungkapnya. (*)