JawaPos.com – I Gede Aryastina alias Jerinx SID menyampaikan nota pembelaan dalam sidang pledoi yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Selasa (22/2). Sebelumnya, drummer dari grup musik Superman Is Dead tersebut dituntut 2 tahun penjara oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU).

Sejumlah poin pembelaan diungkapkan Jerinx dalam sidang pledoi hari ini. Pertama, Jerinx mengaku bahwa ia adalah anak tunggal yang harus memberikan nafkah dan harus menjaga ibunya yang kini sudah sepuh dan sakit-sakitan. Dia berharap majelis hakim memvonisnya ringan, atau bahkan tidak bersalah dalam kasus pengancaman melalui media elektronik.

“Saya sebagai putra satu satunya. Cuma saya yang bisa menafkahi beliau, terlebih semenjak pandemi beliau kehilangan pekerjaannya dan sakit diabetesnya makin sering kumat. Tiga saudaranya sudah meninggal dunia karena diabetes,” kata Jerinx di hadapan majelis hakim PN Jakarta Pusat Selasa (22/2).

“Kalau saya ditahan lebih lama, saya khawatir dia tidak ada siapa-siapa lagi yang bisa mengurus, dan tidak ada yang menafkahi hidupnya selain saya. Ayah saya tidak mungkin bantu karena ayah saya juga punya keluarga sendiri dengan kebutuhan yang tidak sedikit,” imbuhnya.

Poin kedua, istri Jerinx kini menjadi tulang punggung keluarga setelah dirinya berada di dalam tahanan. Dia mengaku tidak tega melihat snag istri, Nora Alexandra menderita harus bekerja seorang diri.

“Sebelum saya dipenjara, saya dan istri masih cukup mampu membiayai adik-adik istri saya yang masih kecil dan ibunya. Tapi sejak saya dibui, istri saya bekerja sendiri untuk menghidupi keluarga. Saya benar-benar tidak tega dan kasihan melihat istri saya bekerja seorang diri. Terlebih harus menanggung hidup saya di dalam bui,” tuturnya.

Poin ketiga, Jerinx mengungkap di keluarganya kini tidak ada lagi seorang laki-laki. Sementara di Pulau Dewata, angka kriminalitas disebutnya meninggat akibat pandemi Covid-19.

Jerinx juga mengaku masih pengantin baru yang menikah dengan Nora Alexandra beberapa bulan sebelum pandemi Covid-19.

“Rencana bulan madu kami itu gagal total karena pandemi. Saya kemudian dibui 10 bulan gara-gara mengkritik IDI. Beberapa bulan setelah bebas, saya kena kasus lagi kali ini. Saya benar-benar kapok, menyesal dan sungguh malu telah menjadi suami yang gagal membahagiakan istri saya,” tuturnya.

Poin keempat, Jerinx menyatakan sempat merencakan melakukan program kehilamilan melalui prosedur bayi tabung. Sayangnya sebelum hal itu dilakukan, dia kembali berurusan dengan masalah hukum dan ditahan.

“Sebagai anak tunggal saya punya hutang besar kepada kedua orang tua yaitu memberi mereka cucu pertamanya. Mengingat kondisi orang tua saya yang sudah sepuh, saya khawatir kehilangan kesempatan memberikan cucu untuk mereka,” jelasnya.

Poin kelima, Jerinx mengaku sejumlah usahanya di Bali sebagian besar bangkrut terdampak oleh pandemi Covid-19. Namun masih ada satu usaha yang masih berjalan meski hanya cukup untuk membayar gaji karyawan.Jerinx menyatakan, jika dirinya harus mendekam di dalam penjara lebih lama lagi, dia yang menjadi pemilik sekaligus kepala marketng khawatir usahanya yang masih berjalan juga akan ikut bangkrut.

“Saya kasihan karena sebagian besar pekerja saya adalah anak rantau yang berasal dari luar Bali dan mereka harus mengirim ke orang tua mereka. Pemasukan saya yang lain di band juga belum karena belum bisa konser seperti biasa akibat pandemi. Instagram yang jadi pemasukan saya juga sudah lenyap,” katanya.

Jerinx mengaku dirinya masih ingin berkontribusi untuk bangsa dan negatlra dengan kapasitasnya sebagai suta anti narkoba. “Saya masih ingin menjalani tugas yang saya emban yaitu untuk terus mengedukasi dan menjauhkan genarasi muda Bali dan Indonesia dari bahaya narkotika,” ujarnya.

Poin keenam, Jerinx mengaku perseteruannya dengan Adam Deni sebenarnya sudah ada permohonan maaf hanya selang beberapa jam dari kasus pengancaman yang sempat dilakukannya. Adam Deni pun disebut Jerinx telah memaafkan dirinya.

“Saat itu Adam sudah memaafkan bahkan berjanji mau ketemu di Bali Desember 2021. Saya tidak pernah menyentuh Adam Deni, apalagi secaraa fisik. Saya tidak merugikan Adam Deni secara mental atau material. Justru yang terjadi sebaliknya Adam mendadak tenar, malah diundang ke beberapa podcast,” ungkapnya.

Jerinx juga menyatakan, hasil visum forensik di kepolisian menunjukkan tidak ditemukan gangguan secara psiskis pada Adam Deni akibat kalimat bernada pengancaman yang sempat diucapkannnya.

“Situasi ini sangat berbanding terbalik dengan apa yang saya dan istri saya alami. Maaf agak sedikit gelap, kami sempat hampir bunuh diri. Saya dan istri benar benar merasa buntu, bingung, karena tidak ada uang. Penjara menanti lagi, saya dan istri benar benar berada di titik terendah,” katanya.

Poin ketujuh, Jerinx mengaku dirinya diproses secara hukum lantaran tidak punya uang Rp 15 miliar seperti yang sempat diminta pihak pelapor.

“Saya sebenarnya tidak akan sampai duduk di kursi pesakitan jika saya bisa memenuhi permintaannya Rp 15 miliar. Saya duduk di sini bukan karena saya kriminal, jahat atau sadis, tapi karena saya bukan miliarder,” tuturnya.