JawaPos.com – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga menuturkan perempuan dan energi memiliki keterikatan yang kuat. Selain hak dasar dan kebutuhan sehari-hari, ketahanan energi, terutama ketersediaan listrik sangat relevan dengan peningkatan kualitas hidup perempuan.

Menurutnya, berbagai pekerjaan rumah yang selama ini dibebankan kepada perempuan, dengan ketahanan energi dapat menjadi lebih efisien, mudah dan hemat waktu. Ketersediaan listrik pun memberikan kesempatan baru bagi perempuan untuk dapat mencapai ketahanan ekonominya.

“Perempuan dapat mengakses internet, yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan kemampuan pribadinya,” ujar dia dalam keterangannya, Senin (21/2).

Menteri PPPA menambahkan aksesibilitas atas listrik tidak dapat dilepaskan dari isu gender. Meski demikian, dirinya menyayangkan akses, partisipasi dan pemanfaatan energi terutama listrik bagi perempuan masih belum setara.

“Perempuan masih tertinggal secara aksesibilitas, persamaan peran, hingga belum menerima manfaat yang sama dengan laki-laki dalam pembangunan termasuk sektor energi,” ujarnya.

Apalagi di masa pandemi Covid-19 yang masih kita hadapi hingga sekarang, membuat sebagian besar aktivitas sehari-hari kita lakukan dari rumah. Tentunya dalam kondisi ini, energi listrik menjadi kebutuhan pokok termasuk bagi perempuan.

Oleh karena itu, Menteri PPPA menegaskan sangat penting bagi perempuan untuk terjamin haknya atas energi. Peran dan partisipasi perempuan juga sangat dibutuhkan dalam hal pelibatan dalam pengambilan keputusan.

“Dengan menjamin ketahanan energi, yakni adanya akses terhadap listrik dan teknologi pada setiap perempuan, maka perempuan memiliki kesempatan untuk dapat menjadi pelaku usaha dan mendukung ketahanan ekonominya,” tandas dia.