JawaPos.com – Pakar hukum pidana Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar mengkritisi sikap Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri, yang belakangan ini dinilai membuat kontroversi. Sederetan kontroversi itu di antaranya, mulai dari memberikan penghargaan kepada istrinya Ardina Safitri lantaran menciptakan lagu mars dan hymne KPK, hingga bangga karena ada baliho berlogo KPK dengan foto dirinya.
Fickar menyebut, gelagat Firli Bahuri tidak bisa menjadi contoh sebagai Ketua KPK. Dia mengungkapkan, gaya Firli memimpin KPK seperti orang yang melakukan praktik korupsi.
“Inilah gambaran model pimpinan yang berindikasi korup, ada pelibatan keluarga bikin lagu lah, seperti KPK milik keluarga saja,” kata Fickar kepada JawaPos.com, Minggu (20/2).
Akademisi hukum ini mengutarakan, baliho yang menampilkan wajah Firli di sebuah tempat yang kemudian dicopot itu, dipandang seperti pejabat yang bangga terhadap jabatannya. Padahal, fasilitas selama menjadi Pimpinan KPK diberikan oleh negara.
“Ada baliho lah ini model pejabat zaman dulu yang bangga dengan jabatan dan fasilitas daru negara, padahal tugasnya memberantas korupsi,” tegas Fickar.
Menurutnya, masyarakat tidak bisa menaruh harapan kepada KPK era Firli Bahuri. Dia mengutarakan, hal tersebut merupakan kemunduran bagi kinerja KPK.
“Ini jelas sebuah kemunduran bagi KPK, sudah hilang itu citra KPK sebagai penegak hukum yang tegas terhadap koruptor, jika gaya leadershif KPK seperti ini, akan mendegradasi KPK hanya sebagai lembaga negara yang biasa biasa saja, tidak ada bedanya dengan Kepolisian atau Kejaksaan,” ungkap Fickar.
Terpisah, terkait hal ini, Ketua KPK Firli Bahuri mengklaim, tidak tahu menahu soal terpasangnya baliho pada suatu tempat yang tengah ramai menjadi perbincangan publik. Namun, mantan Deputi Penindakan KPK itu justru menyampaikan ucapan terimakasih atas terpasangnya baliho pemberantasan korupsi yang diselipkan foto dirinya.
“Terima kasih kirimannya sahabat, terus terang saya tidak tahu siapa dan dimana itu semua dipasang,” ucap Firli dalam akun media sosial Twitter pribadinya, Sabtu (19/2).
Firli meyakini, terpasangnya baliho itu merupakan bentuk dukungan masyarakat terhadap kinerja KPK. Dia menegaskan, KPK yang dipimpinnya merupakan lembaga independen.
“Masyarakat yang banyak aspirasinya, jika itu dimaksudkan untuk mendukung kerja KPK saya mengucapkan terimakasih. KPK adalah penegak hukum yang independent. Salam Antikorupsi!,” pungkas Firli.