JawaPos.com – Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah penyelenggaraan Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) ke-7 Tahun 2022 yang mengangkat tema From Risk to Resilience: Towards Sustainable Development for All in a Covid-19 Transformed World. GPDRR bakal diadakan pada 23 hingga 28 Mei 2022. di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) dan Bali International Convention Center (BICC).

Diharapkan, akan hadir sekitar 4.000 hingga 5.000 peserta dari 193 negara dengan keterlibatan partisipasi multipihak, secara in-person (luring) dengan modalitas partisipasi online bagi yang tidak bisa hadir. Pada hari ini, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy selaku Ketua Panitia Nasional GPDRR 2022, menerima Perwakilan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Pengurangan Risiko Bencana, Mami Mizutori di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Rabu (2/2). Kunjungan tersebut dalam rangka meninjau persiapan penyelenggaraan GPDRR 2022.

“Melalui kesempatan pada sore hari ini, Indonesia menyatakan kesiapan sebagai tuan rumah penyelenggaraan GPDRR Tahun 2022,” tegas Menko PMK.

Ia mengutarakan bahwa GPDRR 2022 merupakan momentum untuk mendorong negara-negara di seluruh dunia dapat terhubung, berkolaborasi, dan berbagi ide serta pengetahuan berkaitan dengan pengurangan risiko bencana untuk dunia yang lebih tangguh secara berkelanjutan dan merata.

Pemerintah Indonesia pun berkomitmen untuk menyelenggarakan pertemuan internasional yang aman dan menyenangkan (safe and pleasant) di tengah kondisi pandemi Covid-19 dengan aturan protokol kesehatan.

“Pada pekan lalu, saya secara pribadi telah meninjau persiapan lokasi penyelenggaraan di Bali. Mulai dari bandara untuk memastikan persiapan dan keamanan kedatangan para delegasi, kemudian meninjau kawasan Nusa Dua sebagai venue utama, serta beberapa titik lokasi untuk field trip,” tutur dia.

“Di Bali, kami juga menggelar Rapat Tingkat Menteri Panitia Penyelenggara GPDRR 2022. Saya nyatakan bahwa persiapan di lapangan sudah sangat baik dan akan semakin ditingkatkan untuk mendukung aksesibilitas dan inklusivitas bagi semua kalangan delegasi,” sambungnya.

Lebih lanjut, beberapa upaya lain juga terus dipersiapkan, termasuk pengamanan dan antisipasi ancaman, peningkatan sarana prasarana pendukung, rencana kontinjensi, kolaborasi substansi pengurangan risiko bencana, kerja sama Pemerintah Indonesia dan Pihak PBB dalam Covid-19 Joint Task Force untuk GPDRR 2022, serta aspek-aspek lainnya.

Muhadjir menjelaskan, penyelenggaraan GPDRR 2022 sebagai wujud kolaborasi lintas kementerian/lembaga dalam mendorong pemulihan ekonomi lokal dan nasional pasca pandemi Covid-19. Penyelenggaraan tersebut juga dapat menjadi role model penyelenggaraan event internasional di era new normal serta merefleksikan kepercayaan komunitas internasional atas kepemimpinan Indonesia dalam isu kebencanaan.

“Indonesia sebagai tuan rumah akan mendorong pembahasan implementasi Kerangka Sendai, merekomendasikan tindakan untuk pembuat kebijakan, menyoroti praktik yang baik dan meningkatkan kesadaran terhadap pengurangan risiko bencana. Hasil pertemuan akan disintesis dalam ringkasan Co-Chair dan akan berkontribusi pada tinjauan jangka menengah antar-pemerintah dari Kerangka Sendai yang dijadwalkan untuk tahun 2023,” tutur Muhadjir.

Dalam mendukung pemulihan ekonomi dampak Pandemi Covid-19, pemerintah akan menyiapkan konsep penyelenggaraan yang berdampak terhadap peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), melibatkan peran UMKM, serta optimalisasi beberapa Kawasan pariwisata sebagai lokasi field trip GPDRR 2022.

“Kita semua berharap semoga penyelenggaraan GPDRR 2022 dapat berjalan dengan sukses,” pungkas dia.