JawaPos.com – Untuk pertama kalinya pimpinan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), bertatap muka langsung dari mahasiswa yang berasal dari 20 negara. Dalam pertemuan bertajuk Welcome Day Dinner itu, Rektor UIII Komaruddin Hidayat menyebut para mahasiswanya sebagai orang-orang yang spesial.

Seperti diketahui, perkuliahan semester pertama di UIII digelar secara online. Mahasiswa mengikuti perkuliahan secara virtual dari negaranya masing-masing. Memasuki semester kedua, perkuliahan dijalankan secara tatap muka. Rencananya perkuliahan tatap muka perdana dimulai Senin (7/3) besok.

’’Anda sungguh spesial sebagai mahasiswa yang terpilih di angkatan pertama. Ibaratnya seperti Assabiqunal Awwalun,’’ kata Komaruddin yang juga mantan rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu. Untuk diketahui Assabiqunal Awwalun adalah sebutan untuk sekelompok orang yang pertama kali menerima ajaran Nabi Muhammad.

Kegiatan Welcome Day Dinner yang digelar Sabtu (5/3) malam itu, Komaruddin menyampaikan sejumlah pesan. Diantaranya adalah kampus sejatinya sudah menyiapkan banyak hal. Termasuk rencana pembangunan kampus yang lengkap. Tetapi karena ada Pandemi Covid-19, harus ada yang diubah dan disesuaikan.

’’Walaupun demikian, kita patut bersyukur bahwa meskipun banyak sekali tantangan pembangunan kampus dan persiapan akademik serta perkuliahan, akhirnya dapat berjalan lancar,’’ katanya. Sampai akhirnya pihak kampus bisa menyambut para mahasiswa secara langsung atau tatap muka.

Sekretaris UIII Chaider S. Bamualim, mengatakan kegiatan Welcome Day Dinner sangat bersejarah. Sebab untuk pertama kalinya hampir seluruh civitas UIII dari dalam dan luar negeri, berkumpul serta berinteraksi tatap muka. Pada saat itu, dari 98 mahasiswa angkatan pertama, yang sudah hadir berjumlah 69 orang. Mereka adalah mahasiswa dari dalam maupun luar negeri.

Chaider mengatakan, mahasiswa UIII berasal dari 20 negara, termasuk Indonesia. Negara lainnya seperti Afrika Selatan, Aljazair, Afghanistan, Mesir, dan Bangladesh. Kemudian dari India, Gambia, Ghana, serta Yaman. Mereka semua adalah mahasiswa program magister atau S2. Seluruh mahasiswa mendapatkan fasilitas beasiswa penuh dan menghuni asrama di dalam komplek kampus.