JawaPos.com – Musisi yang juga dikenal sebagai penggiat sosial, Ananda Badudu mengkritik mars serta hymne Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dinilai lirik lagu tersebut sama seperti milik partai politik. Dia bahkan menyebut, mars serta hymne KPK ciptaan istri Ketua KPK Firli Bahuri, Ardina Safitri lagu tersebut tidak sesuai dengan kondisi KPK.
“Lagu mars KPK mirip mars Perindo, yang sering kita dengar. Kita bandingkan dengan realitas yang ada, apa yang tertulis, tertuang tidak sesuai dengan apa yang terjadi di keseharian,” kata pria yang karib disapa Nanda dalam diskusi daring, Minggu (13/5) malam.
Menurut Nanda, lagu tersebut juga seperti ada jarak antara KPK dengan masyarakat. Dia memandang, lirik mars dan hymne tersebut hanya menyenangkan Ketua KPK Firli Bahuri secara pribadi, bukan secara kelembagaan.
“Jarak itu enggak baik, karena menunjukan adanya si penulis tidak menghidupi ada yang terjadi di dunia, dari segi lirik ini ada rasa ABS (Asal Bapak Senang) yang bikin ini kan istri Pak Firli, jadi ada keinginan menyenangkan suami. Kalau ada aura ABS sangat bisa dimaklumi,” ungkap vokalis Band Banda Neira itu.
Nanda yang juga eks jurnalis Tempo itu justru menyarankan agar KPK menggunakan lagu-lagu lama yang justru menggugah realitas hukum di Indonesia. Lagu-lagu tersebut seperti lagu Hukum Rimba ciptaan Marjinal dan Bongkar ciptaan Iwan Fals.
Dia menegaskan, lagu-lagu tersebut lebih merefleksikan kondisi KPK daripada mars serta hymne ciptaan Ardina Safitri. “Wah itu daya gentarnya luar biasa, saat rapat bersama pejabat menyanyikan lagu tersebut. Kenapa nggak pakai lagu lama saja yang pasti lebih murah,” ujar Nanda.
Polemik lagu mars serta hymne KPK yang diduga menuai konflik kepentingan ini telah dilaporkan ke Dewan Pengawas KPK. Ketua KPK Firli Bahuri dilaporkan oleh alumni Akademi Jurnalistik Lawan Korupsi 2020 dan IM57+ Institute ke Dewas KPK karena diduga melanggar kode etik yang memunculkan konflik kepentingan dalam pembuatan lagu mars dan hymne KPK.
Ketua KPK Firli Bahuri sebelumnya mengklaim, lagu mars dan hymne KPK akan semakin menambah kebanggaan. Karena setiap insan KPK dalam melaksanakan tugasnya dan selalu melayani bangsa, setiap saat bekerja dengan penuh semangat karena didorong oleh kecintaan pada Ibu Pertiwi.
“Lirik dalam lagu ini diharapkan bisa menjadi inspirasi seluruh insan KPK dalam bekerja dan menguatkan kecintaan kita pada bangsa Indonesia,” ucap Firli beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Ardina menyampaikan rasa bangganya, melalui lagu mars dan hymne KPK bisa ikut berkontribusi dalam tugas pemberantasan korupsi.
“Kebanggaan bagi seorang warga negara adalah bisa turut berbakti dan berkontribusi, sekecil apapun, sesederhana apapun, demi ikut memajukan dan menyejahterakan bangsanya, salah satunya melalui pemberantasan korupsi,” pungkas wanita yang karib disapa Dina.