JawaPos.com – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) resmi melepas ekspor perdana Toyota Fortuner buatan Indonesia untuk tujuan Australia di pabrik Toyota Motor Manufacturing Indonesia.
Jokowi mengatakan pelepasan ekspor tersebut juga berbarengan dengan pencapaian produksi ekspor PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia yang telah mencatatkan volume sebesar 2 juta unit mobil secara kumulatif.
“Pada kesempatan yang baik ini dan dengan mengucap Bismillahirrahmanirahim, saya luncurkan pelepasan ekspor 2 juta unit oleh PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia dan ekspor perdana Fortuner ke Australia,” ujar Jokowi dalam Channel YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (15/2).
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan ekspor ini merupakan langkah PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia mengambil peluang di tengah pandemi Covid-19.
“Pandemi juga membuka untuk kita bisa mengambil peluang dan kesempatan yang ada, baik itu mengambil pasar-pasar baru, yang peluang itu telah hari ini telah terbukti diambil kesempatan itu dengan baik oleh PT Toyota Motor Manufacturing dengan ekspor perdananya ke Australia,” katanya.
Presiden Jokowi juga mengapresiasi kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang memiliki kualifikasi dan mampu bersaing di tingkat global dalam memproduksi mobil untuk ekspor.
“Saya sangat menghargai, sangat mengapresiasi, karena apapun tadi kita sudah melihat produknya Fortuner, selain produk-produk yang lain, ini dihasilkan oleh SDM-SDM Indonesia yang memiliki kualifikasi yang sangat baik untuk produk ekspor,” katanya.
Presiden Jokowi memandang bahwa produk ekspor yang dihasilkan produsen di Indonesia akan bersaing juga dengan produk-produk lain dari negara-negara produsen mobil. Menurutnya, konsumen akan memilih suatu produk jika produk tersebut memiliki kualitas dan kualifikasi yang baik juga.
“Ini membuktikan bahwa SDM-SDM Indonesia memiliki kualifikasi yang baik dalam memproduksi mobil. Sangat teliti, sangat cermat, sangat hati-hati karena ini menyangkut keselamatan orang,” imbuhnya.
Sementara itu, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dalam laporannya mengatakan bahwa industri pengolahan nonmigas mencatat pertumbuhan 3,67 persen sepanjang tahun 2021, lebih tinggi dibandingkan tahun 2020 yang kontraksi minus 2,52 persen akibat pandemi.
Menurut Agus Gumiwang, secara khusus, industri otomotif tumbuh luar biasa pada tahun 2021, mencapai pertumbuhan dua digit yaitu 17,82 persen.
“Industri otomotif nasional saat ini di Indonesia ada 21 perusahaan, Bapak, yang kapasitas produksinya 2,35 juta unit per tahun. Penyerapan tenaga kerjanya juga cukup tinggi, yang langsung maupun tidak langsung, sekitar 1,5 juta tenaga kerja di sepanjang mata rantai bidang industri,” ujar Agus Gumiwang.