JawaPos.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, program kartu Prakerja telah terbukti berdampak positif terhadap peningkatan kompetensi, produktivitas, bidang pekerjaan, kewirausahaan, dan pendapatan para penerimanya.
Menurutnya, program Kartu Prakerja juga berdampak positif untuk mendorong ketahanan pangan, ketahan finansial, serta menjadi bagian dari program inklusi keuangan selama pandemi Covid-19.
“Capaian tersebut memperlihatkan bahwa ini berhasil, Kartu Prakerja menjalankan kunci selama pandemi Covid-19, yaitu meningkatkan keterampilan dan menjaga daya beli masyarakat,” kata Airlangga dalam konferensi pers Kartu Prakerja secara virtual, Kamis (17/2).
Airlangga memaparkan, paket Kartu Prakerja yang berupa pelatihan dan insentif merupakan sebuah inovasi pemerintah dalam merespons secara cepat atas dampak pandemi Covid-19, sekaligus mencegah mereka yang kehilangan pekerjaan atau mereka yang memerlukan untuk merespons tantangan masa kini, termasuk disrupsi akibat digitalisasi.
Ia mengungkapkan, terdapat peningkatan nilai pretest dan postest dari peserta Kartu Prakerja. Jika sebelumnya nilai pretest menunjukkan 53, postestnya meningkat menjadi 68. Hal itu membuktikan terjadi peningkatan pengetahuan bagi para peserta Kartu Prakerja.
“Tentu saya berharap bahwa 11 juta alumni yang mengikuti dari seluruh Indonesia untuk terus belajar, untuk terus menambah pengetahuan, berlatih, mempraktikkan ilmu yang dipelajari agar tentunya bisa menjadi pekerja yang baik, atau tentunya menjadi wiraswasta yang dapat diandalkan,” tuturnya.
Pemerintah mencatat, sejak 11 April 2020, penerima Kartu Prakerja mencapai 11,4 juta dari 22 gelombang pendaftaran dan 87 persen penerimanya belum pernah mengikuti pelatihan sebelumnya. Hal itu membuat pelatihan Prakerja menjadi pengalaman pertama bagi mereka untuk melakukan pelatihan secara daring.
“Dan hasil feedback evaluasi yang diberikan mereka, mereka rata-rata mencapai 4,9 dari angka maksimum 5. Artinya, Kartu Prakerja sesuai dengan minat, kebutuhan, dan juga harapan daripada peserta program,” kata Airlangga.
Adapun program Prakerja gelombang 23 tahun ini memiliki kuota sebanyak 500 ribu orang untuk minggu pertama. Pemerintah akan memberikan keberpihakan untuk 220 kabupaten kota yang direncanakan untuk dilakukan penurunan kemiskinan ekstrim.
Selain itu, program Kartu Prakerja juga akan memberikan alokasi kepada 50 ribu pekerja migran, dan diharapkan dapat meningkatkan kompetensi calon pekerja migran Indonesia. Langkah ini akan memberikan jaminan dan memiliki komptensi sesuai kebutuhan pada calon pekerja migran Indonesia pada saat bekerja di negara tujuan masing-masing.
Airlangga mengajak masyarakat untuk dapat memanfaat Kartu Prakerja dengan maksimal, agar dapat keluar dari pandemi dan bersama-sama memulihkan perekonomian. “Semoga Program Kartu Prakerja ini bisa betul-betul dimanfaatkan oleh masyarakat dan membawa kita keluar dari pandemi Covid-19 dan memulihkan perekonomian masyarakat,” urainya. (*)