Jual dan Sewa alat bantu proyek

Kasus Positif Covid-19 Harian Tambah 189 Orang, DKI Terbanyak

JawaPos.com – Kasus Covid-19 pada Kamis (30/12) bertambah 189 orang sehari. Kasus baru terdeteksi dari tes 229 ribu spesimen. Total sudah 4.262.540 orang terinfeksi Covid-19 di Tanah Air.

Angka kematian Covid-19 bertambah sebanyak 7 jiwa. Sementara ini, sudah 144.088 jiwa meninggal dunia karena Covid-19. Kematian harian terbanyak terjadi di Jawa Timur, yakni 2 jiwa.

Kasus Covid-19 terbanyak harian disumbang DKI Jakarta dengan 53 kasus, diikuti Papua Barat 29 kasus, Jawa Timur 19 kasus.

Jumlah kasus aktif turun 217 orang. Kini kasus aktif sebanyak 4.059 orang.

Angka positivity rate mencapai persentase sangat rendah, hanya 1 persen di bawah target WHO yakni 5 persen. Jumlah pasien suspek 4.059 orang.

Pasien sembuh harian bertambah 399 orang, terbanyak di Papua Barat yakni 252 orang. Total angka kesembuhan saat ini sebanyak 4.114.141 orang.

Sudah 510 kabupaten kota terdampak Covid-19. Ada 29 provinsi di bawah 10 kasus, dan ada 9 provinsi dengan nol kasus.

Dua Pertiga Pasien Omicron di Indonesia Sudah Divaksin Dua Dosis

JawaPos.com – Varian Covid-19 Omicron menurunkan efikasi vaksin dan antibodi pada mereka yang sudah divaksinasi. Hal itu terbukti pada kasus-kasus yang terinfeksi Omicron ternyata sudah divaksinasi 2 dosis atau dosis lengkap.

Dalam keterangan resmi Kementerian Kesehatan disebutkan mutasi Omicron juga mengurangi efektivitas antibodi monoklonal termasuk Ronapreve (kombinasi Casirivimab dan Imdevimab). Data awal menunjukkan Sotrovimab masih bisa menghambat Omicron dibandingkan antibodi monoklonal lainnya.

Data Kemenkes menyebutkan saat ini sudah ada 68 kasus Covid-19 Omicron di tanah air. Sebanyak 74 persen kasus Omicron sudah divaksin lengkap, 80 persen tanpa gejala atau bergejala ringan, dan 96 persen kasus adalah WNI.

Di Inggris, tingkat keparahan varian Omicron menyebabkan 29 kematian. Estimasi risiko masuk perawatan gawat darurat Omicron 15-25 persen lebih rendah dibandingkan Delta. Estimasi risiko hospitalisasi (rawat inap 1 hari atau lebih) akibat Omicron 40-45 persen lebih rendah.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi mengatakan pihaknya mengingatkan kembali untuk menunda perjalanan ke luar negeri bagi para WNI karena resiko penularan yang besar.

Apabila sedang berada di luar negeri tetap jalankan protokol kesehatan. Dia juga mengingatkan bahwa kasus Omicron telah terjadi transmisi lokal di Indonesia. Masyarakat diminta waspada dan tetap disiplin protokol kesehatan. ’’Perlu menjadi perhatian bahwa kita juga sudah mengidentifikasi kasus transmisi lokal, artinya risiko penularan di masyarakat juga sudah ada,” tuturnya. (*)

 

Tahun 2022 Jadi Momentum Lanjutkan Estafet Lawan Covid-19

JawaPos.com – Menjelang berakhirnya tahun 2021, Satgas Covid-19 memberi beberapa catatan pengendalian Covid-19 selama setahun terakhir. Meski situasi sudah terkendali, masyarakat tetap diajak mengingat kembali refleksi perjuangan saat varian Delta mengganas di bulan Juni hingga Agustus yang sudah menelan ribuan nyawa.

“Kita berharap pengalaman selama setahun belakangan menjadi pembelajaran kedepan agar lebih antisipatif mencegah kemunculan kasus,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito dalam keterangan virtual baru-baru ini.

Sepanjang tahun 2021, kata dia, berbagai peristiwa yang dinamis serta kebijakan yang adaptif ini diharapkan dapat menjadi refleksi dan penyemangat kita untuk tetap menjaga semangat dan konsistensi melawan Covid-19. Kilas balik tahun ini, setiap momen penting penanganan berfokus pada tiap aspeknya.

Pada Bulan Mei, ungkap Prof Wiku, untuk mempercepat laju vaksinasi, pemerintah juga bermitra dengan pihak swasta seperti sektor industri untuk menjadi penyelenggara vaksinasi atau melaksanakan vaksinasi gotong royong. Akhirnya di akhir tahun ini, Indonesia mampu mencapai target vaksinasi oleh WHO di mana 70 persen populasi telah divaksin dosis pertama dan 40 persen populasi telah divaksin dosis kedua.

“Dengan begitu, kondisi kasus terkendali saat ini adalah hasil pengendalian Covid-19 melalui berbagai modifikasi perilaku masyarakat. Serta kekebalan komunitas akibat vaksinasi maupun kekebalan akibat infeksi. Atas hasil saat ini, pemerintah berterimakasih kepada seluruh elemen masyarakat yang tidak kenal lelah ikut serta mencegah penularan Covid-19. Juga mengucapkan bela sungkawa kepada ribuan orang yang telah meninggal akibat Covid-19,” jelasnya.

“Semoga kita semua yang masih sehat dan bertahan dapat melanjutkan estafet perlawan kepada Covid-19,” lanjutnya.

Namun perlu diingat, kata dia, walaupun pemerintah telah mengagendakan rencana transisi Indonesia menuju endemi Covid-19 namun virus Covid-19 masih ada, di berbagai belahan dunia. Untuk itu Prof Wiku meminta perlu adanya perubahan perilaku masif bagi siapa saja yang belum menjalankan protokol kesehatan secara sempurna dan konsistensi.

“Bagi siapa saja yang sudah disiplin karena langkah tersebut dapat menjadi kunci pemutusan rantai penularan. Jangan lengah, tetap waspada,” tegas Prof Wiku.

Batam Waspada Tes PCR Palsu, Satgas Perketat Perbatasan Laut

JawaPos.com – Hasil tes PCR palsu yang dibawa oleh pekerja migran Indonesia (PMI) dari Malaysia menambah risiko menyebarnya Covid-19 di Batam menyusul merebaknya varian Omicron.

Oleh karena itu, Satgas Penanganan Covid-19 berupaya memperketat pengawasan pintu perbatasan melalui transportasi laut dan memastikan karantina berjalan dengan baik.

“Entry test untuk setiap orang yang datang sebagian besar PMI dari Malaysia dan Singapura menjadi keharusan. Selain itu kami juga akan menambah tempat-tempat karantina baru,” tutur Deputi Penanganan Darurat BNPB Mayen TNI Fajar Setyawan, saat rapat koordinasi bersama Gubernur Kepulauan Riau Anshar Ahmad, Kamis (30/12).

Batam merupakan satu dari dua gerbang kedatangan melalui laut yang dibuka pemerintah dalam situasi pandemi Covid-19. Saat ini rata-rata kedatangan harian mencapai 250 orang berasal dari Singapura dan Johor, Malaysia.

Berdasarkan analisis ketersedianan tempat tidur karantina terpusat pemerintah maupun hotel di Batam diperlukan 2.750 tempat tidur. Sementara ketersedian tempat tidur sebanyak 2.712 sehingga kurang 38 tempat tidur. Dengan asumsi pemakaian hotel yang maksimum, masih terdapat kekurangan tempat karantina PPLN.

“Kenyataan di lapangan, kedatangan PMI lebih banyak dibandingkan non-PMI dan keterpakaian hotel tidak sebanyak fasilitas milik pemerintah. Dengan demikian fasilitas karantina milik pemerintah harus ditambah agar tidak menimbulkan penumpukan,” tutur Fajar.

Saat ini keterisian tempat tidur karantina terpusat untuk PMI, Pelajar dan ASN di Batam mencapai 95 persen. Adapun untuk hotel sebesar 32 persen.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menambahkan, selama periode Desember ditemukan 353 orang positif Covid-19.

“Angka ini naik dua kali lipat lebih dari 168 kasus pada November. Sebagian besar positif saat tes PCR kedua. Ini menunjukkan karantina 10 hari efektif untuk melakukan penyaringan, sehingga penularan lebih luas bisa dicegah,” kata Wiku.

Dari kasus penularan Covid whole genome squencing pelaku perjalanan internasional melalui Batam, hasil (WGF) belum menemukan satupun varian Omicron.

Menurut Wiku, prioritas mitigasi transmisi jalur laut Batam saat ini adalah memperketat penjagaan perbatasan, mengingat banyak PMI dari Malaysia yang ternyata positif Covid-19.

“Selain itu, penambahan tempat tidur karantina juga menjadi prioritas pemerintah saat ini demi mengantisipasi peningkatan kedatangan di periode Natal dan Tahun Baru,” pungkasnya.

Omicron Lebih Cepat Menular dari Delta, Jangan Pergi ke Luar Negeri

JawaPos.com – Pemerintah meminta masyarakat tidak melakukan perjalanan luar negeri untuk mencegah penularan Covid-19 varian Omicron. Pasalnya, kasus Omicron yang saat ini ada di Indonesia kebanyakan berasal dari pelaku perjalanan luar negeri.

Berdasarkan penelitian Enhancing readiness for Omicron (B.1.1.529): Technical Brief and Priority Actions for Member States pada 23 Desember 2021 oleh WHO, disebutkan varian Omicron memiliki karakteristik penularan yang lebih cepat daripada varian Delta pada negara-negara yang telah mengalami transmisi komunitas. Dalam waktu dua minggu (26 Desember 2021), 46 kasus Omicron terdeteksi di Indonesia dan 1 kasus dari lokal.

Sebanyak 15 orang di antaranya (32,6 persen) merupakan pelaku perjalanan dari Turki. Ada pula kasus konfirmasi Omicron yang berasal dari pelaku perjalan luar negeri dari Inggris, UEA, Arab Saudi, Jepang, Malaysia, Malawi, Republik Kongo, Spanyol, USA, Kenya, Korea, Mesir, dan Nigeria.

Sementara itu, hingga 29 Desember 2021 ada penambahan kasus konfirmasi Omicron sebanyak 21 kasus yang merupakan pelaku perjalanan luar negeri. Hal ini membuat total kasus Omicron sebanyak 68 orang.

“Data WHO dari penghitungan prediksi peningkatan kasus akibat Omicron dibandingkan dengan Delta dan dengan mempertimbangkan tingkat penularan dan risiko keparahan, maka didapati hasil bahwa kemungkinan akan terjadi peningkatan penambahan kasus yang cepat akibat Omicron,” kata Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, dalam keterangan resmi Kemenkes, Kamis (30/12).

Akan tetapi, hal ini diiringi dengan tingkat penggunaan tempat tidur rumah sakit atau ICU yang lebih rendah dibandingkan dengan periode Delta. Artinya, varian Omicron memiliki tingkat penularan yang tinggi tapi dengan risiko sakit berat yang rendah.

“Walaupun begitu, masyarakat tetap harus waspada karena situasi dapat berubah dengan cepat. Oleh karena itu upaya pencegahan dan pengendalian, serta upaya mitigasi lainnya harus tetap berjalan,” jelasnya.

Kepala BMKG: Peran Ulama Strategis dalam Literasi Umat soal Bencana

JawaPos.com – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengemukakan bahwa ulama memiliki peran penting dalam meningkatkan literasi umat soal pencegahan dan penanggulangan bencana.

“Hal ini karena pengaruh ulama yang mampu melaksanakan syiar dan berdakwah, sehingga dapat memberikan pemahaman pada umat mengenai mitigasi bencana. Mengingat hampir seluruh wilayah Indonesia adalah daerah rawan bencana,” katanya.

Ia yakin masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam, akan sangat patuh dan taat terhadap para ulama. Terlebih informasi yang disampaikan dikemas dengan nilai-nilai religiusitas.

Menurut Dwikorita sinergit ulama dan umaro (pemerintah) akan semakin memperkuat rencana aksi mitigasi guna menekan risiko akibat bencana alam. “Bencana alam memang tidak bisa dihindari karena merupakan ketetapan Allah SWT, namun manusia bisa berikhtiar dan bersiap dengan segala kemungkinan untuk mengurangi risikonya,” katanya

Dwikorita optimistis jika semakin banyak kyai, ulama, dan pemuka agama yang menyampaikan literasi kebencanaan kepada masyarakat maka akan semakin mempercepat terwujudnya masyarakat tangguh bencana. Dengan begitu, target “zero victim” apabila sewaktu-waktu Indonesia dihantam bencana juga bisa tercapai,

“Kesadaran terhadap bencana sangat penting karena dengan meningkatnya pemahaman akan kebencanaan dapat mengurangi dan mengantisipasi dampak risiko bencana,” katanya.

Ia memaparkan frekuensi bencana alam di Indonesia terus meningkat, contohnya gempa bumi dimana setiap tahun jumlahnya cenderung terus meningkat. Jika dalam kurun waktu 2008–2016 rata-rata terjadi sebanyak 5.000–6.000 kali dalam setahun, maka di tahun 2017, jumlahnya meningkat menjadi 7.169 kali.

Angka tersebut, kata dia, kemudian naik kembali di tahun 2019 menjadi lebih dari 11.500 kali. Dalam hal bencana tsunami, selama periode tahun 1600 – Oktober 2021, telah terjadi 246 kali tsunami di Indonesia.

Tidak hanya soal gempa bumi dan tsunami, lanjut Dwikorita, dalam hal perubahan iklim, BMKG mencatat tahun 2016 merupakan tahun terpanas dengan nilai anomali sebesar 0.8 °C sepanjang periode pengamatan 1981 hingga 2020. Tahun 2020 sendiri menempati urutan kedua tahun terpanas dengan nilai anomali sebesar 0.7 °C, dengan tahun 2019 berada di peringkat ketiga dengan nilai anomali sebesar 0.6 °C.

Kondisi ini pula yang mengakibatkan mencairnya salju abadi di Puncak Jaya, Papua. Bila awalnya luasan salju abadi sekitar 200 km persegi, maka kini hanya menyisakan 2 km persegi atau tinggal 1% saja. Salju dan es abadi di Puncak Jaya sendiri merupakan keunikan yang dimiliki Indonesia, mengingat wilayah Nusantara beriklim tropis.

Fenomena lainnya, tambah dia, munculnya siklon tropis seroja yang mengakibatkan bencana banjir bandang dan longsor di Nusa Tenggara Timur (NTT) April 2021 lalu. Fenomena siklon bisa dikatakan sangat jarang terjadi di wilayah tropis seperti Indonesia. Namun, selama 10 tahun terakhir kejadian siklon tropis semakin sering terjadi.

“Kondisi ini harus diantisipasi dengan upaya mitigasi yang kuat oleh semua pihak dan elemen masyarakat, termasuk ulama dan pemuka agama. Jika tidak, maka dampaknya akan semakin luas dan sulit tertangani,” demikian Dwikorita Karnawati. (*)

 

Indonesia Terima 12 Juta Dosis Vaksin AstraZeneca dalam Dua Hari

JawaPos.com – Pemerintah Indonesia telah menerima sekitar 12 juta dosis vaksin AstraZeneca dalam dua hari terakhir yang didatangkan melalui pembelian langsung.

Kedatangan vaksin itu berlangsung dalam dua tahap, yakni tahap 180 pada Senin malam (27/12) berjumlah 6.683.500 dosis dan tahap 181 pada Selasa malam (28/12) sejumlah 5.787.400 dosis. “Vaksin yang datang ini akan segera didistribusikan ke titik-titik wilayah yang membutuhkan,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, Selasa malam.

Johnny mengatakan, pemerintah terus mempercepat dan memperluas pelaksanaan vaksinasi nasional untuk secepatnya membangun herd immunity. Peningkatan perlindungan untuk kelompok-kelompok yang rentan juga dilakukan dengan pemberian booster, seperti kepada tenaga kesehatan.

Perluasan sasaran juga dilakukan dengan menambahkan anak usia 6-11 tahun ke dalam target sasaran. “Vaksinasi adalah salah satu kunci untuk melindungi diri dan bangsa dari ancaman Covid-19,” tegasnya.

Menkominfo menjelaskan, saat ini ada sebelas jenis vaksin Covid-19 yang sudah mendapatkan izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Seluruh vaksin yang datang tersebut adalah bagian dari upaya pemenuhan kebutuhan vaksin bagi masyarakat.

Apalagi, lanjutnya, dengan peningkatan upaya percepatan dan perluasan tersebut, maka dibutuhkan ketersediaan vaksin yang mencukupi. Pemerintah Indonesia akan terus mengupayakan kedatangan vaksin, baik melalui jalur bilateral maupun multilateral.

“Karena itulah hingga kini, pemerintah terus mendatangkan vaksin yang menandai konsistensi pemerintah Indonesia dalam upaya mencukupi kebutuhan vaksin bagi masyarakat,” katanya.

Terkait varian Omicron yang sudah ditemukan di Indonesia, Johnny meminta masyarakat tidak panik. Namun, dia mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada, mematuhi protokol kesehatan dan semua imbauan pemerintah.

“Sebagaimana arahan Bapak Presiden Jokowi, adanya Omicron ini haruslah membuat kita lebih mawas diri, vaksinasi bagi yang belum, dan tetap menjaga protokol kesehatan,” kata Menkominfo. (*)

Kasus Positif Covid-19 Harian Tambah 194 Orang, Papua Barat Terbanyak

JawaPos.com – Kasus Covid-19 pada Rabu (29/12) bertambah 194 orang sehari. Kasus baru terdeteksi dari tes 231 ribu spesimen. Total sudah 4.262.351 orang terinfeksi Covid-19 di tanah air.

Angka kematian Covid-19 bertambah sebanyak 10 jiwa. Sementara angka kematian sudah 144.081 jiwa meninggal dunia karena Covid-19. Kematian harian terbanyak terjadi di Jawa Tengah, Jawa Barat dan DKI Jakarta masing-masing 2 jiwa.

Kasus Covid-19 terbanyak harian disumbang Papua Barat 45 kasus. Jawa Barat 36 kasus. DKI Jakarta 27 kasus.
Jumlah kasus aktif turun 86 orang, kini kasus aktif sebanyak 4.528 orang.

Angka positivity rate mencapai sangat rendah, hanya 1 persen di bawah target WHO yakni 5 persen. Jumlah pasien suspek 4.498 orang.

Pasien sembuh harian bertambah 270 orang. Paling banyak kasus sembuh paling banyak di Papua Barat yakni 98 orang. Dan total angka kesembuhan saat ini sebanyak 4.113.742 orang.

Sudah 510 kabupaten kota terdampak Covid-19. Ada 29 provinsi di bawah 10 kasus. Dan ada 11 provinsi dengan nol kasus.

PPID Provinsi Diminta Sosialisasikan Prokes dan Vaksinasi Covid-19

JawaPos.com – Kasus Covid-19 di Indonesia belakangan sudah semakin terkendali, dwta kasus konfirmasi harian nasional dalam dua minggu terakhir semakin menurun dengan rata-rata berkisar 100-300 kasus per hari. Tren positivity rate juga semakin rendah.

Keberhasilan pengendalian ini tidak lepas dari percepatan vaksinasi. Data Kemenkes per 24 Desember 2021, secara nasional capaian dosis pertama mencapai 76,31 persen sasaran vaksinasi populasi, dan dosis pertama sasaran lansia mencapai 63,16 persen.

Namun, angka capaian nasional ini belum merata di seluruh Indonesia. Data per 26 Desember 2021, hanya 140 kabupaten yang mencapai capaian dosis pertama lebih dari 60 persen. Sedangkan, hanya 47 kabupaten/kota yang mencapai dosis lengkap lebih dari 60 persen. Masih terdapat 348 kabupaten/kota yang cakupan dosis lengkap belum mencapai 40 persen sesuai target WHO.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Sesmenko PMK) Y.B Satya Sananugraha mengatakan, masih belum tercapainya target vaksinasi di banyak daerah karena masih ada masyarakat yang enggan untuk divaksin.

“Banyak alasan masyarakat yang belum melaksanakan vaksinasi, antara lain karena adanya hoax atau isu-isu miring yang menyebabkan masyarakat takut dengan kejadian ikutan pasca imunisasi, ada yang tidak percaya vaksin dapat melindungi dari penularan Covid-19, ada juga yang karena tidak tahu tempat mendapatkan vaksinasi dan lain-lain,” ujar Satya dalam keterangannya, Rabu (29/12).

Lebih lanjut, Sesmenko PMK mengatakan, masyarakat perlu diberikan penegasan informasi yang benar. Hal itu perlu untuk mendorong mereka yang enggan mengikuti vaksinasi.

Dia mengatakan, Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) di tiap provinsi, kabupaten dan kota mempunyai peran yang sangat penting untuk mendukung pemerintah dalam menyebarkan informasi yang benar, sosialisasi, dan edukasi masyarakat terkait manfaat vaksinasi.

“PPID sebagai badan publik dapat berperan lebih proaktif untuk menpercepat program vaksinasi Covid-19 melalui pengoptimalan layanan informasi publik. Dengan demikian, diharapkan masyarakat akan mendapatkan informasi yang benar dan muktakhir tentang situasi Covid-19 serta akses vaksinasi,” jelasnya.

Penyampaian sosialisasi terkait protokol kesehatan, informasi terkait manfaat vaksinasi, menurut Sesmenko PMK, harus terus digencarkan. Dengan demikian, masyarakat akan semakin patuh menjalankan protokol kesehatan, serta memberanikan untuk vaksinasi.

Sesmenko PMK berharap, dengan semakin patuhnya masyarakat terhadap protokol kesehatan serta semakin banyak yang vaksin, maka pandemi dapat terkendali, penularan di tingkat komunitas semakin menurun hingga mendekati nol, angka kematian dan kesakitan pun menjadi rendah.

“Ini sekaligus mendorong tidak hanya pembangunan pada sektor kesehatan, tetapi juga pembangunan ekonomi, dan sosial untuk Indonesia yang lebih baik,” pungkasnya.

Korlantas Berlakukan Denda Tilang Progresif Pelanggar Ganjil Genap

JawaPos.com – Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri menerapkan denda tilang progresif kepada pelanggar aturan ganjil genap di sekitar objek wisata pada masa Operasi Lilin dan dilanjutkan usai libur Natal dan Tahun Baru 2022 hingga 8 Januari 2021.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bagian Operasi (Kabaops) Korlantas Polri Kombes Pol Dodi Darjanto mengatakan kebijakan ini sebagai salah satu upaya untuk mengurangi mobilitas masyarakat pada momen libur Natal dan Tahun Baru, guna mencegah penularan Covid-19 terutama varian Omicron.

“Sanksi denda progresif hanya berlaku selama Operasi Lilin sampai dengan 2 Januari 2022, dan dilanjutkan dari tanggal 3 sampai 8 Januari untuk Kegiatan Rutin Kepolisian Yang Ditingkatkan (KRYD) dalam rangka cipta kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat,” kata Dodi, Rabu (29/12).

Dedi tidak merincikan daftar lokasi wisata yang akan menerapkan kebijakan ganjil genap. Namun, penerapan aturan denda progresif bagi pelanggar ganjil genap di objek wisata diserahkan ke masing-masing polda. Denda tilang progresif berlaku bagi kendaraan roda dua maupun roda empat. “Diserahkan pada penilaian masing-masing Polda. Dibutuhkan atau tidak, karena ada kawasan wisata yang tidak terlalu padat,” ujarnya.

Selain itu, kata Dedi, kepolisian akan melakukan penegakkan hukum melalui sistem electronic traffic law enforcement (ETLE) mobile yang berbasis kecerdasan buatan atau “artificial intelligent” (AI).

Selain itu, kata dia, Polantas Polri juga akan melakukan penindakan langsung terhadap kendaraan yang melakukan pelanggaran berat yang berpotensi menyebabkan kecelakaan lalu lintas, hingga korban meninggal dunia, seperti pelanggaran batas kecepatan maksimal, penggunaan ponsel saat berkendara, truk bermuatan overload over dimension (ODOL) dan lainnya. “Penindakan ini khusus di jalan arteri, kawasan wisata maupun ruas jalan tol,” ujarnya.

Dodi menambahkan, pada malam pergantian tahun, Polri memberlakukan penutupan sejumlah ruas jalan atau crowd free night (CFN) mulai 31 Desember pukul 22.00 WIB hingga 1 Januari 2022 pukul 04.00 WIB di wilayah DKI Jakarta.

Sejumlah kawasan akan ditutup antara lain Jalan Sudirman-Thamrin, kawasan Kemang, kawasan Bulungan dan Barito, Senopati-Gunawarman-SCBD, Jalan Asia Afrika, Kota Tua, Banjir Kanal Timur, Kemayoran, Kelapa Gading, hingga Monas.

Petugas hanya memperbolehkan kendaraan khusus melintas seperti ambulans, penduduk lokal dan pengunjung hotel di lokasi penutupan tetap dapat melintas. “Masyarakat diimbau tidak melaksanakan perayaan malam tahun baru, tetap di rumah bersama keluarga dan tetap jaga protokol kesehatan,” kata Dodi. (*)

Back to Top
Product has been added to your cart
Compare (0)